POSISI:MESINSLOT: Website Slot Gacor Gampang Menang Terpopular Hari Ini > MENJADI SELLER >

Studi Sebut Anak-anak Suka Eksplorasi Berlebihan, Benarkah Penyebab Sulit Fokus?


Diperbarui:2024-11-02 10:46    Jumlah Klik:164
9 Penyebab Anak Aktif dan Tidak Bisa Diam, Bunda Perlu TahuFoto: Getty Images/iStockphoto/tylim/Anak-anak saat aktif bermainJakarta -

Anak-anak usia taman kanak-kanak dikenal aktif dan memiliki banyak keunggulan, seperti imajinasi, kreativitas, dan rasa ingin tahu tinggi. Namun, mereka umumnya belum memiliki kemampuan untuk fokus pada satu tugas secara optimal, meski otak mereka sudah matang.

Sebuah studi yang terbit di Psychological Science pada 19 Agustus 2024, mencoba mengungkapkan eksplorasi pada anak dan kaitannya dengan konsentrasi atau fokus mereka. Hasil studi menunjukkan bahwa kebanyakan anak-anak berusia 4, 5, dan 6 tahun mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi pada sebuah tugas yang seharusnya bisa mereka lakukan.

Menurut para ilmuwan, otak anak-anak sebenarnya cukup matang untuk menjalankan tugas. Namun, rasa ingin tahu yang tinggi terhadap banyak sering kali membuat mereka melakukan "eksplorasi berlebihan" sehingga mengabaikan tugas utama. Mengapa demikian?

Anak-anak Mengeksplor Banyak Hal tanpa Fokus Satu Hal

Dalam studi, anak-anak diuji dengan sebuah tugas untuk mengidentifikasi dua karakter fiktif dalam sebuah komputer. Setiap karakter memiliki ciri unik yang membedakan satu sama lain.

Anak-anak kemudian diberi tugas untuk mengidentifikasi setiap bagian tubuh dan kombinasi warna dari makhluk fiktif tersebut. Hasilnya, anak-anak cenderung terus mengungkap lebih banyak bagian tubuh, meskipun mereka telah mengetahui identitas makhluk tersebut.

Peneliti mengatakan bahwa anak-anak cenderung membagi perhatian mereka secara luas atau yang dikenal sebagai "eksplorasi berlebihan". Mereka cenderung fokus pada banyak hal sekaligus dan mengabaikan aspek penting yang sebenarnya dapat membantu menyelesaikan tugas yang sedang mereka hadapi.

Baca juga: Studi: Anak yang Kuasai Bahasa Kedua Punya Koneksi Otak Lebih EfisienBaca juga: Anak Bisa Dilatih Kenali Hoax, Ahli Psikologi Ungkap Metodenya

Bahkan, ketika anak-anak berhasil fokus pada suatu tugas setelah dimotivasi oleh hadiah, mereka masih tetap melakukan eksplorasi berlebihan. Pada tahap ini, anak-anak mengonsumsi banyak informasi yang sama sekali tidak membantu mereka menyelesaikan tugas utama.

"Anak-anak tampaknya tidak dapat menahan diri untuk mengumpulkan lebih banyak informasi daripada yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas," ujar Profesor psikologi dari Ohio State University, Vladimir Sloutsky, dalam Science Alert, dikutip Jumat (25/10/2024).

Kenapa Anak-anak Mudah Teralihkan Perhatiannya?

Alasan pasti mengapa anak-anak mendistribusikan perhatian mereka secara luas masih sulit dipahami. Dalam studi ini, peneliti menduga bahwa anak-anak mungkin lebih menikmati proses mengungkap setiap bagian tubuh tanpa terlalu memperhatikan tugas utamanya.

"Mungkin mereka hanya suka mengetuk tombol (pada komputer)," kata para peneliti.

Untuk menguji hal ini, para peneliti menggunakan tombol cepat dalam eksperimen tersebut. Hal ini dilakukan untuk meneliti apakah anak-anak hanya menekan tombol untuk bersenang-senang atau fokus terhadap tugas utama, yakni mengidentifikasi makhluk fiktif.

Hasilnya, anak-anak ternyata tidak hanya menekan tombol secara acak atau untuk bersenang-senang saja, melainkan mereka membuat pilihan yang disengaja dan terarah dalam mengungkap tiap bagian tubuh hewan.

Kendati demikian, anak-anak masih memiliki kecenderungan untuk mengungkap bagian tubuh sebanyak-banyaknya, seperti pada hasil eksperimen pertama.

Menurut Sloutsky, eksplorasi berlebihan kemungkinan disebabkan oleh rasa ingin tahu yang tinggi pada anak-anak. Selain itu, ia juga menduga bahwa anak-anak belum memiliki memori yang cukup untuk mengingat dengan benar sehingga mereka cenderung melakukan pengungkapan dan eksplorasi secara berlebih untuk memastikan ingatan tersebut.

"Anak-anak belajar bahwa satu bagian tubuh akan memberi tahu mereka makhluk apa itu, tetapi mereka mungkin khawatir bahwa mereka tidak mengingatnya dengan benar," ujar Sloutsky.

"Anak-anak kemudian mengatasi ketidakpastian ini dengan terus mengambil sampel, dengan melihat bagian tubuh lain untuk melihat apakah bagian tersebut sesuai dengan apa yang mereka pikirkan," tambahnya.

Peneliti mengatakan studi lebih lanjut masih perlu dilakukan untuk mengungkap alasan pasti dari eksplorasi berlebihan yang dilakukan oleh anak-anak.

Baca juga: Studi: Tidur Lebih Awal Bisa Bikin Kesehatan Pencernaan Anak Jadi Sehat 20DVideo: Dokter Sebut Pemberian Lemak untuk Anak di Bawah 2 Tahun Jangan Dibatasi 20DVideo: Dokter Sebut Pemberian Lemak untuk Anak di Bawah 2 Tahun Jangan Dibatasi (faz/faz)

TAUTAN: